Kamis, 20 November 2014

BAB 7

BAB 7


7.1 Pengertian Skripsi, Tesis dan Disertasi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.

Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.

7.2 Karangan Ilmiah Populer

Karangan ilmiah popular atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semiilmiah biasa dinamai ilmiah popular. Ciri-ciri karangan ilmiah popular:
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • Fakta yang disimpulkan subyektif,
  • Gaya bahasa formal dan popular,
  • Mementingkan diri penulis,
  • Melebihkan-lebihkan sesuatu,
  • Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
  • Bersifat persuasif.
Contoh Karangan Ilmiah Popular
Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah popular yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. Berikut adalah resensi buku berupa apresiasi berupa apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.

7.3 Jurnal

Jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. (Hakim, 2012)

Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut :

  • Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
  • Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
  • Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
  • Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
  • Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 (lima), selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.

Sumber :
http://lengkapskripsi.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-perbedaan-skripsi-tesis.html
http://aminawm.wordpress.com/pengertian-jurnal-ilmiah/

BAB 6

BAB 6


6.1 Timbangan Buku

Pengertian timbangan buku adalah Tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku yang ditinjau dan dinilai secara isi sebuah buku, sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan/pendapat pembaca tentang baik atau buruknya sebuah karya yang dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Intinya timbangan buku adalah tinjauan atau ulasan tentang suatu isi dari buku tersebut, apakah buku ini layak atau tidak.Pendapat/penilaian tentang buku yang dikritik dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum.

6.2 Timbangan Pustaka

Timbangan Pustaka adalah Tulisan yang dibuat pada halaman terakhir untuk mengetahui data-data yang di ambil penulis.Agar pembaca dapat mengetahui panduan/sumber dari pembuatan buku ini agar si penulis tidak dikenakan pidana yang berlaku karena penulis tidak menuliskan sumber/penerbit/nama orang pengarang dan akan di kenakan pidana dalam pasal yang berlaku.



sumber :

http://princessgarani.blogspot.com/2011/03/pengertian-resensitimbangan-buku-dan.html

BAB 5

BAB 5


5.1 Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.

5.2 Tujuan Penulisan Ilmiah
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
5.3 Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan atau saintis dalam . melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu .
  • Macam sikap ilmiah antara lain :
  • Objektiv :bersifat ada dan nyata
  • Jujur : berlaku jujur dan tidak menutupi sesuatu apapun
  • Toleransi : bisa memaklumi keada’an
  • Bertanggung jawab : berani mempertanggung 
  • Cermat bekerja : selalu berhati hati dalam melakukan sesuatu hal
  • Disiplin :selalu kosisten atas apa yang ia lakukan .
  • Terbuka dalam mengumpulkan data & menganalisis data : senantiasa menerima kritik dan saran ataupun pendapat dari pihak lain.
Dalam sikap ilmiah mempunyai aspek ‘’ diantaranya :
1) sikap ingin tahu
2) sikap respek terhadap data
3) sikap refleksi kritis
4) sikap ketekunan
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat saintis antara lain :
A .Mencintai kebenaran
B .Tidak buruk sangka
C .bersifat toleran terhadap orang lain
D .Ulet
E .Teliti dan hati-hati
F .Ingin tahu
G .Optimis
Dalam sikap ilmiah terdapat beberapa penjelasan antara lain:
- Mengenali fakta dan opini
- Menggunkan fakta sebagai dasar argumentasi
- Berani dan santun dalam bertanya dan berargumentasi
- Melakukan evaluasi diri
- Mengembangkan keingin tahuan
- Peduli terhadap lingkungan alam, sosial ,dan budaya
- Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan

5.4 Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah

1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan

Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian

2. Menyusun hipotesis

Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.

3. Menyusun rancangan penelitian

Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan

Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.

5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data

Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut. Apa yang terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang kelima.

6. Menganalsis dan menginterpretasikan data

Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.

7. Merumuskan kesimpulan dan atau teori

Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.

8. Melaporkan hasil penelitian


Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.

Sumber :
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/27/pengertian-metode-ilmiah/
http://ilmaka.wordpress.com/2012/08/06/manfaat-dan-tujuan-penulisan-karya-ilmiah/
http://diliput.blogspot.com/2013/05/langkah-penulisan-karya-ilmiah.html
http://princessgarani.blogspot.com/2011/03/pengertian-resensitimbangan-buku-dan.html

Rabu, 19 November 2014

BAB 4

BAB 4


4.1 Pengertian Karangan

Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu (Finoza, 2004:192). Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan ”mengirimkannya” kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Selanjutnya, menurut Tarigan (1986:21), menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca.

4.2 Macam-macam Karangan

Berikut ini adalah macam-macam karangan beserta pengertiannya:

1. NARASI,
Adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.

2. DESKRIPSI,
Adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.

3. EKSPOSISI,
Adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.

4. ARGUMENTASI,
Adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.

5. PERSUASI,
Adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.

4.3 Sifat Bentuk Karangan

Bentuk karangan ada 3 macam :

1. Prosa

2. Puisi

3. Drama

Prosa dibagi menjadi 2 macam :

1. Fiksi

2. Non Fiksi

Puisi adalah karangan yang mengutamakan irama, rima, dan kepadatan makna.

Drama adalah : karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.

4.4 Ciri-ciri Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
  • Pertama, jelas. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
  • Kedua, logis. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
  • Ketiga, lugas. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
  • Keempat, objektif. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
  • Kelima, seksama. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
  • Keenam, sistematis. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
  • Ketujuh, tuntas. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya
4.5 Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah

Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.

4.6 Ilmiah Populer

Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak "njelimet" dan bersifat hiburan. Termasuklah di dalamnya gosip. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya, bahasa yang digunakan di majalah GetFresh!). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak. Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku.

Meski demikian, ada satu model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.



Sumber :

http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-karangan-serta-tujuan-dan.html
http://nasi99.wordpress.com/2011/04/15/macam-macam-karangan-dan-pengertiannya/
http://eko-ahp.blogspot.com/2010/10/karangan-ilmiah-ilmiah-populer-dan.html